Tok, tok, pintu ruang kelas TC 106 diketuk
"permisi buk" sembari meletakkan teh hangat di atas meja kata mbak yang mengantarkannya dari kantin.
Di dalam hati saya berkata, "bagaimana perasaanya ya? Mungkinkah dia merasa iri dengan kita? kalopun saya yang berada diposisinya seperti itu sayapun akan merasa sangat iri!"
Memang suatu ujian tidak akan diberikan oleh Tuhan kepada hambanya yang tidak mampu manjalaninya, Tuhanpun tidak akan memberikan ujian kalaupun tidak akan meningkatkan derajat dari seseorang.
Kemarinpun saat saya sedang perjalan pulang dari kota panas surabaya, panasnya surabaya menjadikan lengkapnya suasana sumpek dan panas di atas bis kota ini. Tak lama bis berjalan, anak kecil dengan keroncong menyanyi dengan suara seadanya, ya, mereka adalah pengamen jalanan. Terbayangkan dalam benak ini wajah keponakan yang umurnya hampir sama dengan adek yang mengamen tersebut, miris, sesak, sakit di hati rasanya.
Tak lama kemudian terdengar lagi suara yang lumayan enak untuk didengarkan, lagi-lagi pengamen yang datang seorang cewek dan cowok seumuran saya menyanyikan lagu daerah papua, ada lagi bapak-bapak yang menyanyikan lagu iwan fals, ini yang terakhir dari dua orang cewek yang menyanyikan lagu bondan prakoso "ya sudahlah".
Tak terasa lagu itu meresap kedalam dada ini, Tuhan telah mengatur semuanya secara detail, tak sedikitpun lepas dari sentuhan-Nya. Merasa bersyukur atas semua yang di anugrahkan-Nya adalah cara yang bisa saya lakukan. Entah bagaimana jika saya, dan Anda semua yang berada di posisi tersebut.
ALHAMDULILLAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar