Mendengar kata MPTI semua pemikiran langsung terarah pada mata kuliah yang mempelajari segala macam tentang bagaimana kita dapat menejemen proyek si/ti. Dengan jumlah SKS yang tidak main-main sebanyak 6 SKS dalam mata kuliah ini, sehingga sangat dituntut untuk memaksimalkan semua potensi yang ada. Teori tentang apa, kapan, mengapa, bagaimana, siapa yang berhubungan dengan proyek khususnya SI/TI dibahas langsung disini.
Tatap muka dibuat 2 kali dalam seminggu, untuk pertemuan sore hari adalah tentang bagaimana belajar proyek secara outdoor (3 SKS) dan kemudian belajar secara teori didalam kelas (3 SKS). Proses pembelajaran diselingi dengan berbagai aktivitas yang dapat membuat mahasiswa dapat mengeksplore kemampuan yang ada pada diri masing-masing. Tentunya hal tersebut dapat dilakasanakan jika ada peran yang positif dari dalam diri mahasiswa sendiri.
Teori merupakan hal yang no sense jika tidak ada implementasi secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebutlah yang telah dipikirkan matang-matang oleh semua tim pengajar mata kuliah MPTI ini. Dengan tugas document yang harus di selesaikan ditiap minggunya maka akan menuntut secara langsung bagi mahasiswa untuk memanajemen waktu yang mereka miliki.
Materi implementasi yang diberikan adalah bagaimana membangun sebuah website untuk sekolah, semua proses didokumentasikan dan harus mendapat persetujuan dari pihak sekolah sebagai customer. Hal tersebut yang mendorong mahasiswa merasa sebuah beban berat yang harus diselesaikan seperti dan hampir semua orang setuju dengan hal tersebut, “ Halah ndadak pake survey segala, pake data dummy ajakan sebenernya udah beres,” kata teman saya.
Tetapi setelah dijalani ternyata implementasi dengan survey langsung tersebut dapat menambah pengalaman, mahasiswa dapat mengetahui bagai sulitnya berkomunikasi langsung dan mendefinisikan kebutuhan dari customer. Mahasiswa dapat mempertimbangkan semua aspek yang ada agar perjanjian yang dibuat tidak memberatkan tim dan juga dapat memenuhi kebutuhan dari customer.
Berbicara mengenai implementasi dari proyek tersebut tidak terlepas dari pembentukan tim pada minggu awal pertemuan mata kuliah ini. Pembentukan dilakukan dengan cara yang cukup unik yaitu menggabungkan kata-kata sehingga membentuk kalimat tertentu dan mempunyai maksud. Terdengar kembali opini dari salah seorang teman saya ,”Buat apa pake beginian, malah bikin repot saja, pake nomorkan juga sudah bisa”, ujar teman saya.
Setelah pembentukan tim selesai dibuat maka tugas selanjutnya adalah harus survey ketempat dimana kita akan mengadakan proyek, tugas yang satu ini tidak menjadi hal yang sangat sulit untuk beberapa tim karena telah terbiasa dengan hal yang berbau survey seperti itu. Tetapi yang paling membuat keutuhan, kekompakan dan kemampuan menejerial yang diujikan adalah untuk tugas sendratari. Sendratari adalah tugas dimana tiap tim harus mementaskan sebuah cerita yang menuju pada pembuatan proyek. Sebenarnya terdapat prokontr dari tugas ini tetapi setelah mewancarai beberapa orang teman saya ternyata sebagian besar mereka mendapat manfaat bagaimana membangun kekompokan dari sebuah tim, “Sebenarnya kita mendapatkan manfaat yang sangat besar dari tugas ini, bayangkan jika tidak adanya kekompakan maka sendratari yang ditampilkanpun akan tidak terasa menarik untuk disaksikan,” ujarnya.
Terlapas dari tugas sendra tari selanjutnya adalah tugas membuat document untuk masing-masing tahapan untuk menyelesaiakan proyek pembuatan website untuk sekolah yang telah ditantukan oleh masing-masing tim. Kembali kemapuan manajerial untuk penjadwalan dan memotivasi anggota tim untuk tujuan yang akan dicapai sangat diperlukan dalam tugas ini, dimana untuk setiap tim pasti akan mengalami masa-masa rasa “malas” seperti kata teman yang satu ini, “tugas yang lain juga banyak nih, nanti dulu ya ngerjainnya.”
Dari mata kuliah ini kita bisa dapat mengeksplore kemampuan kita bagaimana bekerja dengan tim dan menejerial sumber daya dan waktu yang disediakan dalam membangun sebuah proyek. Hal tersebut sangatlah penting karena kelak pasti kita akan bekerja dalam cakupan sebuah tim maka kenapa tidak kita kerjakan tugas ini dengan sungguh-sungguh, jadikanlah tugas bukan hanya sekedar tugas tetapi jadikanlah tugas sebagai sebuah karya yang pernah kita lukis si kanvas kehidupan kampus ini. Tetap SEMAGAT kawanku.